MALAM INI AKU BAHAGIA

***
malam ini aku bahagia

walau cuma bisa memandangmu

dari kejauhan...

tak terasa waktu berlalu

dan ku tahu ku harus melupakanmu

untuk selamanya woohhhh

inilah yang terbaik untuk kita jalani

hanya air mata yang bisa mewakili perasaanku

 
ku sadari aku tak pantas

mendampingimu seumur hidupmu

ku hanyalah lelaki tak baik

tak tega membuatmu terluka juga

kau harus pergi ke dalam bahagiamu

agar ku bisa tersenyum selamanya

jangan pernah berpikir aku yang terbaik

karena hanya dia yang bisa memberikanmu indanya cinta

inilah kisahku di ujung patah hatiku

ku harus berlari melupakanmu doaku tulus bagimu

DI PIU’, NIENTE - NOTHING CAN BE BETTER THAN - TAK ADA YANG LEBIH BAIK DARI...…

untuk aslinya bisa lihat di situs resmi Alessandro Del Piero 10, klik di sini

versi aslinya bahasa Italia, namun saya tambahkan dengan sedikit arti bahasa Indonesia dan bahasa Inggris buat pembaca sekalian.. READ, ENJOY, and CRY.. I'm GONNA SO CRY EVERYDAY OF THIS "GOOD-BYE" LETTER, DARI IDOLA GW, IDOLA SEJAK GW 7 TAHUN SEPANJANG HIDUP SAMPE GW MATI, ALESSANDRO DEL PIERO NOMOR 10.

Più di 8 scudetti. “Nothing can be better than 8 scudetti. Dari 8 Scudetto.

Più di una promozione dalla serie B. Better than a promotion from Serie B.Dari promosi dari serie B.

Più di una Coppa Italia (e speriamo due).Better than one Coppa Italia (and let’s hope two). Dari   
      Coppa Italia (mari berharap dua).

Più di 4 supercoppe italiane.Better than four Italian Supercoppa. Dari 4 Piala Super Italia.

Più di una Champions League. Better than a Champions League. Dari Liga Champions.

Più di una Supercoppa europea. Better than a European Super Cup. Dari Piala Super Eropa.

Più di una Coppa Intercontinentale. Better than a Intercontinental Cup. Dari Piala Intercontinental.

Più del gol alla Fiorentina. Better than the goal against Fiorentina. Dari sebuah gol ke gawang
      Fiorentina.

Più di un gol alla Del Piero. Better than a ‘Del Piero goal’. Dari gaya gol Del Piero.

Più del gol a Tokyo. Better than the goal in Tokyo. Dari sebuah gol di Tokyo.

Più delle mie lacrime. Better than my tears. Dari air mata saya.

Più del gol a  Bari. Better than the goal in Bari. Dari sebuah gol di Bari.

Più di un gol al volo di tacco nel derby. Better than the backheel goal in the derby. Dari gol
      tendangan voli back-heel di derby.

RYANO SEMPRE SOLO

                                                                         Want to know more about me?

                                                                           Check My Official Account on  

Facebook , Twitter  , Google + , Foursquare

Hari itu aku pasti sudah kehilangan pikiranku
Aku tahu sekarang sudah terlalu terlambat
Bahkan sekalipun aku sedih
Bahkan sekalipun angin bertiup kencang di capitale
Itu sudah tidak berguna lagi
Aku tak bisa melihatmu lagi

Hari-hari itu aku selalu menjauh
Dan kamu pasti lelah
Sekarang sangat banyak kenangan
Dengan melihatmu, kerinduanku bahkan tumbuh lebih dalam
Aku tak melihat orang lain, hanya dirimu 
Aku tidak tahu apakah diri ini
Bisa kuat menjalani hari esok

Sekarang hanya ada penyesalan di dada
Melihatmu bersama orang lain
Sungguh aku menangis
Meratapi kebodohanku dulu
Tak pernah terbersit untuk mengabaikanmu
Aku hanya tak bisa menjadi pendampingmu

Walaupun kini kamu telah bersama yang lain
Melihatmu bahagia adalah kebahagiaanku juga
Mengapa hatiku yang bodoh ini terus berdetak?
Aku hanya pemuda liar berandalan dan dikeluarkan dari sekolah
Sungguh tak pantas menjadi pendampingmu
Aku tak tega membuatmu hancur juga
Aku pasti sudah jadi orang jahat jika terus mengejarmu

Aku tak tahu sampai hari aku patah hati
Sangat dekat tapi sangat jauh
Tiap hari hanya memikirkan dirimu
Aku mencintaimu…kata-kata dari lubuk hatiku
Aku mencintaimu…ingin ku nyanyikan setiap hari
Walau aku tak bisa memilikimu

Sampai kapanpun aku mencintaimu 

Sampai di hari aku mati
Sampai sekarang aku tak mengerti cinta…itulah cinta
Terima kasih telah mengenalku, maafkan aku
Aku mencintaimu sampai di hari aku mati

__________________________________________________
Suatu pagi yang dingin di capitale Jakarta
KIDUNG PATAH HATI
RATAPAN ANAK BERANTAKAN

PETISI ALESSANDRO DEL PIERO SEMUSIM LAGI DI JUVENTUS FC

<a href="http://www.gopetition.com/petitions/another-season-for-alessandro-del-piero.html">Another Season For Alessandro Del Piero Petition | GoPetition</a>

MENGAPA SAYA MENCINTAI JUVENTUS?

SEBUAH REFLEKSI PRIBADI

- MATAHARI YANG DITERBITKAN PEMIMPIN KAMI TAK AKAN PERNAH TENGGELAM-

FINO ALLE FINE FORZA JUVENTUS
VINCI PER NOI MAGICA JUVENTUS...MENANGLAH UNTUK KAMI WAHAI JUVENTUS YANG AJAIB

        Pada kesempatan kali ini, saya akan mencoba membagikan curahan hati saya mengapa saya sangat bangga menjadi seorang Juventini ( Julukan yang berlaku umum bagi seorang fans Juventus). Saya juga tidak tahu mengapa saya tergerak untuk menumpahkan curahan hati saya pada tulisan ini. Sebenarnya besok saya masih ada ujian Komdit ( Komputer Audit ), tapi saya tidak konsenterasi belajar karena besok akan dilangsungkan pertandingan Akbar 2 tim tersukses di italia, AC Milan VS Juventus, dalam ajang Semifinal Leg I, Coppa Italia, di Stadion San Siro, Milano ( Kamis dinihari Pkl 02.45WIB, kalau di Italia Rabu Malam Pkl 20.45).
        Tepatnya musim kompetisi 1997/1998. Saya baru berusia 6 tahunan waktu itu. Orang-orang di rumah lama saya di Jl. Gua Lourdez, Oebobo, Kupang, NTT, adalah para maniak sepakbola. Seyogyanya anak seumuran saya pada saat itu pasti lebih senang bemain gambar atau kejar-kejaran dan sebagainya. Tapi, saya malah lebih senang bermain bola ( walau sendiri ), dan tentu saja menonton bola. Saya masih ingat pada saat itu orang tua saya sering memaksa saya untuk segera tidur karena besok akan ada pelajaran di sekolah. Sebenarnya tujuan mereka baik agar saya yagn masih kecil ini jangan kolaps di kelas nanti. Tapi, mau bagaimana dikata lagi, namanya niat sudah di kepala, ya saya tidak akan mundur begitu saya. I’m a fighter, dan saya akan terus berupaya mencapai sesuatu yang memang sangat saya inginkan.

ALESSANDRO DEL PIERO

PAHLAWAN MASA KECIL SAYA, CINTA PERTAMA SAYA,

ALEX IN MIO CUORI, ALEX DI HATI SAYA

(disaduh dari Pinturicchio 1 dan Pinturicchio 2 dengan sedikit tambahan curhatan penulis, Ryan seorang Juventini)

ALEX10 muda

Semuanya dimulai dari bulan Maret tahun 1997, Minggu kedua hari Selasa, saat itu koran Bola menerbitkan edisi perdana koran Bola hari Selasa dengan cover depan seorang pemain Juventus, Alessandro Del Piero.
Untuk profil Alessandro Del Piero bisa dilihat di sini. Saat itu hampir semua media massa jika membahas sepakbola, maka cover yang ditampilkan adalah Juventus. Maklum saja, tahun-tahun itu adalah masa keemasan bagi Juventus, baik di Italia maupun di Eropa. Sejak saat itu saya sudah tidak bisa berpaling lagi dari Juventus, sebenarnya saya sudah tertarik dengan Juventus saat seri A Liga Italia diatayangkan di RCTI awal tahun 1990-an. Waktu itu saya masih SD, papa saya selalu berkata, “Coba kamu lihat pemain rambut putih sama yang botak itu (maksudnya adalah duet Fabrizio Ravanelli dan Gianluca Vialli di Juventus) mereka pemain yang paling hebat… yang kuncir kuda itu juga larinya cepat sekali (Roberto Baggio)”

Karena masih kecil, saya hanya melihat sekilas saja, pada saat bagian golnya saja baru saya memperhatikan. Tapi saat itu dihati saya sudah tertanam, Juventus dan Juventus dan Juventus… Sampai dimasa saya memasuki SMP,