Rabu, 08 Februari 2012

ALESSANDRO DEL PIERO

PAHLAWAN MASA KECIL SAYA, CINTA PERTAMA SAYA,
ALEX IN MIO CUORI, ALEX DI HATI SAYA
(disaduh dari Pinturicchio 1 dan Pinturicchio 2 dengan sedikit tambahan curhatan penulis, Ryan seorang Juventini)

ALEX10 muda
Semuanya dimulai dari bulan Maret tahun 1997, Minggu kedua hari Selasa, saat itu koran Bola menerbitkan edisi perdana koran Bola hari Selasa dengan cover depan seorang pemain Juventus, Alessandro Del Piero.
Untuk profil Alessandro Del Piero bisa dilihat di sini. Saat itu hampir semua media massa jika membahas sepakbola, maka cover yang ditampilkan adalah Juventus. Maklum saja, tahun-tahun itu adalah masa keemasan bagi Juventus, baik di Italia maupun di Eropa. Sejak saat itu saya sudah tidak bisa berpaling lagi dari Juventus, sebenarnya saya sudah tertarik dengan Juventus saat seri A Liga Italia diatayangkan di RCTI awal tahun 1990-an. Waktu itu saya masih SD, papa saya selalu berkata, “Coba kamu lihat pemain rambut putih sama yang botak itu (maksudnya adalah duet Fabrizio Ravanelli dan Gianluca Vialli di Juventus) mereka pemain yang paling hebat… yang kuncir kuda itu juga larinya cepat sekali (Roberto Baggio)”

Karena masih kecil, saya hanya melihat sekilas saja, pada saat bagian golnya saja baru saya memperhatikan. Tapi saat itu dihati saya sudah tertanam, Juventus dan Juventus dan Juventus… Sampai dimasa saya memasuki SMP,
masa itu bukan lagi miliknya “si rambut putih atau si botak” bahkan bukan lagi “si kuncir kuda, Baggio” tapi dimulai dengan sebuah cover di tabloid Bola, seora ng pemain muda Juventus, Alessandro Del Piero. Sejak saat itu saya tidak pernah berhenti mengikuti perkembangan tentang Juventus sampai dengan detik ini. Kebesaran seorang pemain tidak akan pernah bisa menyaingi kebesaran klub yang dibelanya. Dan tampaknya seorang Alessandro Del Piero menyadari akan bunyi pernyataan ini. Dalam artikel kali ini, izinkan saya membahas seorang Alessandro Del Piero, Pangeran dari Turin, yang mengabdikan nyaris seluruh karir sepakbolanya bersama dengan Juventus. Mungkin anda bertanya-tanya, kenapa harus ADP, kenapa tidak yang lain, bukankah masih banyak pemain legenda Juventus lainnya yang juga bisa diangkat ? Jawaban saya sederhana, tanpa mengurangi rasa hormat saya terhadap legenda-legenda Juventus yang lainnya. buat saya ADP melebihi mereka semuanya, bahkan ADP masih bermain untuk Juventus sampai detik ini. Dan prediksi saya, ini adalah tahun terakhir ADP bersama dengan Juventus, entahkah ADP akan pensiun atau menutup karirnya di MLS. Sehingga saya ingin mengulas sekali lagi perjalanan pemain besar, Alessandro Del Piero, yang saya kutip dari berbagai sumber yang akurat dan terpercaya.

Siapakah Alessandro Del Piero itu ?
captain kemarin, hari ini, besok, selamanya


Alkisah pada zaman Renaissance abad 14-15, hiduplah seniman bertalenta yang dijuluki Pinturicchio (pelukis cilik). Pelukis produktif yang terinspirasi dan karenanya tenggelam dalam kebesaran pelukis tenar masa itu, Raphael Perugino. Dan nama Pinturicchio kembali bergaung, dan adalah seorang Alessandro Del Piero yang menggemakannya. Demikianlah Gianni Agnelli menyematkan panggilan itu ADP. Sebab mereka punya garis hidup sama. ADP juga secara tak langsung banyak dihubungkan dengan pendahulunya, Roberto Baggio. ADP sendiri tentu saja tak pernah perduli dengan perbandingan yang dipopulerkan Gianni Agnelli tersebut.

Gino (ayah), Pangeran, dan Bruna (ibunda)
Perbandingan yang sebenarnya melecehkan lantaran ADP sempat dianggap tak pernah bisa menyaingi kebesaran seorang Baggio, namun ADP sudah membuktikan pencapaiannya melebihi Baggio. Menjadi pemain sepakbola terkenal sudah menjadi hal yang disyukurinya. Pasalnya, ketika kecil, ADP tidak pernah bermimpi menjadi pesepakbola handal. Cita-citanya sederhana yaitu hanya menjadi sopir truk besar (lorry driver). Alasannya, menjadi lorry driver bisa berkeliling dunia, seperti hal yang kini dilakoninya lewat sepakbola. ADP lahir dari keluarga sederhana di Conegliano Venetopada, pada 9 November 1974. Ayahnya, Gino, adalah ahli elektronika, sedang ibunya, Bruna, ibu rumah tangga biasa. Bersama tiga temannya, Nelso, Pierpaolo, dan Giovanni-Paolo, ADP kerap bermain bola di halaman rumahnya. Ketiga temannya bercita-cita jadi pemain sepakbola. Tapi justru hanya ADP yang jadi pemain sepakbola besar.

Del Piero saat masih kecil
Jikapun ada yang mendorongnya untuk serius menekuni bola adalah sang kakak, Stefano, yang memang pemain sepakbola profesional. Sayang, karir sang kakak berakhir karena cedera berat saat memperkuat Sampdoria. Tahun 1988 saat memperkuat AC San Vendemiano, bakat ADP tercium pemandu bakat. Pada usia 13 tahun, ADP ditarik tim Padova Calcio. Empat tahun kemudian, pada usia 17 tahun ADP mulai menjadi pesepakbola profesional, memperkuat Padova di Seri B. Cukup bermain 14 kali, kiprahnya langsung mengundang minat klub raksasa Juventus yang merekrutnya tahun 1993. Bersama Juventus inilah namanya berkibar hingga ADP menjadi tumpuan timnas Italia dan menjuarai piala Dunia 2006. Seperti juga Pinturicchio, ADP mungkin tak bisa menjadi legenda utama di Italia. Tapi seperti juga Pinturicchio yang karyanya pada sejumlah gereja di Vatikan masih bisa terus diapresiasi hingga kini, ADP juga telah menghasilkan sejumlah rekor monumental yang akan terus dikenang sepanjang masa. Pada awalnya posisi ADP ternyata adalah kiper. Saat usia tujuh tahun ketika bermain di klub anak-anak lokal, AC San Vendemiano, ADP lebih memilih posisi sebagai kiper. Alasannya sangat lugu, khas pembawaan anak kecil, dengan menjadi kiper, ADP bisa lebih lama memegang bola dengan tangan dibanding para pemain lain. Ibunya pun mendukung ADP menjadi kiper dengan alasan berbeda. Kata sang ibu, dengan jadi kiper, anaknya tak akan terlalu banyak mengeluarkan keringat, dan jauh terhindarkan dari kemungkinan cedera. Tapi kakaknya, Stefano, berpandangan lain, Stefano melihat bahwa bakat ADP sesungguhnya adalah seorang striker. Dan sejak saat itu ADP bermain dengan posisi sebagai seorang striker.

Kehidupan Pribadi Alessandro Del Piero

Menjadi pemain sepakbola di klub besar seperti Juventus, pasti merupakan suatu impian semua orang yang menyukai olahraga ini. Bagaimana tidak, gaji yang sangat tinggi, terkenal, mendapatkan berbagai fasilitas, mulai dari mobil mewah sampai dengan rumah mewah, belum lagi kehidupan malam yang penuh dengan kenikmatan dunia, mulai dari bebas keluar masuk klub malam terkenal, dikelilingi wanita-wanita cantik. Semua itu dapat kita lihat di film yang berjudul Goal 1 & 2, sebuah film menarik yang membahas kehidupan seorang pesepakbola, mulai dari bawah sampai menjadi pemain sepakbola yang terkenal. Namun hal seperti tampaknya tidak berlaku untuk seorang ADP, kehidupan ADP sangat jauh dari gosip yang tidak enak didengar, ADP tidak pernah berbuat ulah maupun tindakan bodoh yang merugikan dirinya sendiri dan klub yang dibelanya.

Sonia Amoruso, Isteri dan Kekasih Sang Pangeran
Alessandro del Piero mengakhiri masa lajangnya. Setelah menjalin hubungan selama enam tahun, bintang sepakbola Italia itu menikahi kekasihnya, Sonia Amoruso  . Pernikahan tersebut jauh dari publikasi dan gembar-gembor media massa karena terkesan dilakukan secara diam-diam, sehingga banyak yang tidak tahu kapan dan di mana kapten Juventus itu melepas statusnya sebagai bujangan. Dilaporkan, Channel4, ADP dan Sonia saling mengucap janji setia di gereja San Crato di kota Turin pada hari Senin 13 Juni 2005 malam waktu setempat, dan hanya dihadiri oleh 12 orang-orang terdekat kedua mempelai. Semula publik mendengar isu mereka akan menikah pada 19 Mei lalu. Tapi entah kenapa rencana tersebut batal. Sonia Amoruso adalah saudara kandung Nicola Amoruso, bekas rekan satu klub ADP di Juventus. Tidak seperti kebanyakan bintang sepakbola Italia yang beristrikan model atau artis, Sonia bukanlah “selebriti”. Perempuan cantik berambut panjang-gelap itu mulai bekerja sebagai seorang saleswoman, namun kini ia telah memiliki butik sendiri bernama “Satu” . Hubungan mereka sudah berlangsung sejak 1999 dan Sonia dikenal sangat membantu ADP saat menghadapi masa-masa sulitnya, semisal pasca kegagalan Italia di Euro 2000 dan kematian sang ayah. Pasangan ini tampil pertama kali di depan publik pada 1 Oktober 2001 dalam sebuah acara penghargaan sepakbola, di mana ADP terpilih sebagai pemain Italia yang paling dicintai. Sejak itu mereka Sonia nyaris tak pernah absen mendampingi Del Piero baik di dalam lapangan maupun di acara-acara tertentu di luar stadion. Dari pernikahan ADP dan Sonia, kini mereka sudah memiliki tiga orang anak. Seorang anak laki-laki bernama Tobias Del Piero (lahir di Turin, 22 Oktober 2007) dan seorang anak perempuan yang bernama Dorotea Del Piero (lahir di Turin, 4 Mei 2009). Dan yang terakhir lahir Sasha Del Piero (seorang laki-laki, lahir 27 Desember 2010)

ADP bukan hanya seorang yang mencintai keluarga, namun ADP juga seorang yang sangat perduli dengan kegiatan sosial. Bukan bermaksud mencari sensasi atau mencari nama, namun ADP memang adalah seorang yang sangat berjiwa sosial. ADP sudah sejak lama terlibat dalam berbagai macam kegiatan sosial kemanusiaan. Ada beberapa kegiatan sosial kemanusiaan yang ADP lakukan dan mendapatkan penghargaan serta pengakuan dunia.

Di lapangan bersama “ale10friendsforjapan”
Kegiatan amal yang diprakarsai oleh Alessandro Del Piero untuk membantu korban gempa bumi dan tsunami yang melanda Jepang pada 11 Maret berlanjut dan semakin sukses. Kapten Juventus ini membuat situs khusus untuk memberikan bantuan kepada Palang Merah Jepang, yang bekerja keras dalam membantu masyarakat Jepang yang terkena bencana ini : www.ale10friendsforjapan.org, dan menjual t-shirt khusus senilai 15 euro per t-shirt, dan dukungan yang diterima ternyata sangat luar biasa. Dan Alex mengucapkan rasa terimakasihnya melalui situs tersebut :
“Penjualan t-shirt melalui situs www.ale10friendsforjapan.org ini mengalami kemajuan, beberapa sudah dikirimkan dan beberapa lagi sedang menunggu untuk dikirimkan… kesuksesan kegiatan ini sempat sedikit mengalami keterlambatan pada pengiriman pertama, namun kami sedang mempercepat prosesnya. Jadi kami meminta sedikit kesabaran dari kalian dan semoga kalian akan merasa puas dengan hasilnya.”

http://www.youtube.com/user/AlessandroDelPieroTV?blend=7&ob=5#p/u/0/p209oP1tVkc

http://www.youtube.com/user/AlessandroDelPieroTV?blend=7&ob=5#p/u/1/9QYn0vhdzxY

http://www.youtube.com/user/AlessandroDelPieroTV?blend=7&ob=5#p/u/4/M18VFTujsGM

http://www.youtube.com/user/AlessandroDelPieroTV?blend=7&ob=5#p/u/15/ZmLUdFjhOoc

“Kami memperoleh hasil yang cukup baik, namun ini masih merupakan awal – lanjut sang kapten – Saya ingin berterima kasih di depan publik kepada kalian yang telah membantu terwujudnya kegiatan ini dan berkontribusi secara signifikan dalam suksesnya penggalangan dana kali ini, mulai dari para kolega saya yang bersedia memberikan bantuannya. Dan dengan segala hormat, dengan bangga saya mengumumkan bahwa – terimakasih atas dukungannya terhadap Ale10friendsforJapan oleh AIC, CAN, Lega A, Lega B – mulai sore ini dan selanjutnya di liga Serie A dan Serie B, kegiatan kami akan berpartisipasi dalam setiap pra-laga di lapangan. Anak-anak yang menemani tim serta para wasit, akan memasuki lapangan dengan mengenakan t-shirt Ale10friendsforJapan, sementara kedua kapten dari tiap tim akan berfoto memegang t-shirt tersebut sebelum kick-off.”
(sumber : juventus.co.id)

Dan masih ada beberapa kegiatan sosial kemanusiaan yang ADP lakukan, antara lain :

The Italian Association for Cancer Research (Associazione Italiana per la Ricerca sul Cancro, or AIRC)

1 GOAL EDUCATION FOR ALL

The Association of Italian Donors of Umbilical Cord Blood

Alessandro Del Piero dan Sahabat

Seorang ADP sangat dihormati kawan dan ditakuti lawan. Mari kita simak beberapa komentar-komentar tentang ADP :

* Mauro Camoranesi: “He is an exceptional person and really doesn’t need to prove himself to anyone. Del Piero is a wonderful man and player.”

* Fabio Capello: “I believe in champions and Alex is a champion. Del Piero is a player of very high quality and deserves his record”. Because of having many strikers in the squad: “Sometimes I feel embarrassed at putting him on the bench.”

* Frankie Dettori: “Del Piero is a true genius”

* Mark Hughes: “Even though Del Piero may be well into his 30s now, he remains one of the great players”.

* Angelo Di Livio: “I’ve met Ale at the Primavera. And he was already a phenomenon. He was so brave that we forced the coach to make him debut at the main team”. “He has those abilities that only great stars have. And everyone, as soon as they saw him, said “This one will surely make it”.

* Pepe Kamel :”With his charm and charisma he has won us all, his creativity and magnificent talent have given us nothing more to ask for, and his free kicks, no comment”* Marcello Lippi: “Del Piero is a champion with extraordinary technical ability and wonderful characteristics. When he is selected he never disappoints. He is an example to us all.” “He has great skills and intuitions that few other players have”. “He is a captain in the real sense of the word”.

* Ruben Olivera: “Del Piero is my idol. When I arrived at Juventus and I was introduced to Alex, it was like touching the heavens with my finger”

* Fabio Cannavaro: “In my view he’s the best person I’ve meet in this sport.”

* Giuseppe Taglialatela: The former S.S.C. Napoli keeper recalls a goal conceded from Del Piero: “Let’s say he scored a goal a la Baggio, a la Maradona. He took the ball in midfield, dribbled 3-4 teammates of mine. He’s good, what can I say?”

* Fabrizio Ravanelli: “Del Piero is able to do certain things, that could seem extraordinary, but he does them like they were simple”

* Diego Armando Maradona: Talking about the best 100 world footballers ever he says “Here he is, he is different from Zidane, he likes to play, he feels it in his soul; between he and the French (Zinedine Zidane), I stay with him.”

* Adrian Mutu: “Alex is an example for all of us. He works hard in training without ever speaking out.”

* Alessio Tacchinardi: “He (Del Piero) always comes to the training field with a smile for everyone, a comforting word for everyone. This is his greatness: humbleness… he’s a golden person”.

* Gianluca Zambrotta: “It’s still surprising to me that Alessandro Del Piero has gone through his career without winning this trophy” (the Ballon d’Or).

Alesandro Del Piero dan statistik




(sumber : alessandrodelpiero.com)


Dalam wawancara terbarunya dengan La Gazzetta dello Sport, ADP mengaku mulai ragu akan masa depannya. Dia belum tahu apakah ini bakal menjadi musim terakhirnya. ADP akan berusia 37 tahun di November mendatang, dan kontraknya dengan Si Kekasih Italia bakal usai pada Juni 2012.

victory sign
“Sesungguhnya hal ini tidak terlalu saya pikirkan berulang kali dalam hidup saya, namun mengetahui bahwa ini bisa saja menjadi musim terakhir saya malah mendorong saya untuk memberikan 200 persen bagi klub ini. Saya masih belum memutuskan apakah ini akan menjadi musim terakhir saya di Juventus atau keseluruhan karir saya. Tapi, dalam 20 tahun pengabdian ini, saya akan senang untuk melihat kembali petualangan yang selama ini telah berjalan. Kita harus lebih bersatu dari sebelumnya untuk mendapatkan hasil yang baik, itu tidak benar untuk mengatakan bahwa jika Anda melakukan segalanya dengan benar maka Anda menang, tetapi jika Anda melakukan segala sesuatu yang salah maka jelas bahwa Anda tidak akan berhasil. Untuk mencapai hasil yang bagus Anda perlu kerendahan hati, kehormatan, tanggung jawab dan semangat pengorbanan.”

Hal Hal Menarik Tentang Alessandro Del Piero

Oasis merupakan salah satu band favorit ADP dan ia berteman baik dengan vokalis/gitaris Noel Gallagher. Gallagher dianggap oleh ADP sebagai maskot keberuntungan timnas Italia saat menjuarai Piala Dunia 2006. ADP juga sempat muncul di video klip lagu Oasis terbaru Lord Don’t Slow Me Down.

Pada Piala Dunia 2002, Extra Joss mengundang pemain sepak bola terkenal dari Italia, Alessandro Del Piero menjadi bintang iklannya.

ADP mencetak 1 gol di semifinal Piala Dunia 2006 ketika melawan Jerman di semifinal, dan di tahun itu Italia menjadi juara Piala Dunia 2006.

ADP mengungkap rahasia dibalik kesuksesannya dalam mengeksekusi tendangan bebas. Menurutnya, yang terpenting dalam melakukan tendangan bebas adalah membuat bola masuk ke dalam gawang.

“Saya tahu, setiap orang memiliki cara yang berbeda dalam melakukan tendangan bebas. Namun, filosofi yang saya anut dalam setiap kali melakukan tendangan bebas adalah membuat bola masuk ke gawang.”

Dituturkan oleh mantan pelatih tim junior Juventus, Antonello Cuccureddu, ketika itu ADP hendak dipinjamkan ke klub lain oleh Giovanni Trapattoni. Namun akhirnya tidak terlaksana, karena Trapattoni melihat perkembangan signifikan dari ADP.

“Del Piero melakukan hal luar biasa saat bermain untuk Primavera. Trapattoni kemudian memutuskan tak membuang. Dia lalu sukses menembus skuad inti. Itulah awal dari sang legenda. Saya ingat ketika Del Piero masih sangat muda, dia berhasil membuat saya dan Giampiero Boniperti terkesan. Kami berdua tahu kalau pemuda itu akan meraih sukses di Juventus. (Tribalfootball, Senin (9/5/2011).

ADP menjadi pencetak gol terbanyak di seri B dengan 20 gol dan berhasil membawa Juventus keluar dari seri B hanya dengan 1 musim berada disana. Pada musim berikutnya di seri A, ADP kembali menjadi pencetak gol terbanyak dengan 21 gol.

Kecintaan ADP terhadap Juventus sudah tidak diragukan lagi. ADP bersedia gajinya dipotong dari 4 juta euro menjadi 1 juta euro ketika memperpanjang kontraknya selama setahun, sampai dengan Juni 2012. Akan tetapi Del Piero akan mendapat bonus tambahan apabila dapat membantu Juve meraih gelar Juara ataupun duduk di posisi 4 besar.

ADP memiliki pelatih fisik pribadi yang bernama Giovanni Bonocore. Giovanni Bonocore mengungkapkan rahasia penampilan gemilang ADP di usianya yang tak muda lagi. Menurut Bonocore, penampilan gemilang ADP didapat setelah melalui tiga hal penting. Latihan teknik, gaya dan ketahanan fisik menjadi modal utama penampilan apiknya.

ADP, dianugerahi Golden Foot Award 2007. Penghargaan ini digagas oleh World Champions Club yang bermarkas di Monaco dan hanya diberikan kepada pebola yang berumur di atas 29 tahun. Kriteria pemenang adalah pebola yang mampu mempertahankan performa apiknya bersama klub maupun secara individu. ADP menerima langsung penghargaan itu dari Presiden World Champions Club, Antonio Caliendo di Hotel De Paris. Dia menyisihkan sejumlah pebola lainnya seperti Roberto Carlos, David Beckham, dan Paolo Maldini. Dari total 144.273 suara yang dikumpulkan, Del Piero meraih 30.199 suara. Sementara Roberto Carlos meraih 29.174, Beckham (24.121), dan Maldini (20.700).

ekspresi yang akan selalu dikenang, 
Alessandro Del Piero adalah lambang dari Juventus. Kesetiaan ADP utuk Juventus jangan diragukan lagi, karena ADP menyadari bahwa kebesaran seorang pemain tidak akan pernah bisa mengalahkan kebesaran klub yang dibelanya. Kami menunggumu Ale, kami menunggu 3 bintang darimu… Berikan juluran lidah yang terbaik buat kami semua… Il Pinturrichio…



http://www.youtube.com/user/AlessandroDelPieroTV?blend=7&ob=5#p/u/30/qDt4jptyHnA

http://www.youtube.com/user/AlessandroDelPieroTV?blend=7&ob=5#p/u/27/Ijs1U0m04LQ

http://www.youtube.com/user/AlessandroDelPieroTV?blend=7&ob=5#p/u/12/VCN6DLleKPU

http://www.youtube.com/user/AlessandroDelPieroTV?blend=7&ob=5#p/u/11/I9sncQ0U10Y

http://www.youtube.com/user/AlessandroDelPieroTV?blend=7&ob=5#p/u/10/23BH9Id_BhU

http://www.youtube.com/user/AlessandroDelPieroTV?blend=7&ob=5#p/u/7/wNrTCMOQk6s


Skor akhir 3-3, sebuah pertandingan yang menegangkan antara Napoli vs Juventus Yang ketinggalan bisa dilihat lagi di sini ,yang berlangsung di Stadio San Paolo. Laga ini merupakan laga tunda di giornata 11, setelah sebelumnya tertunda karena banjir. Namun saya tidak membahas serunya pertandingan tersebut, melainkan catatan istimewa yang kembali ditorehkan oleh Del Piero. Meskipun pada laga tersebut, Del Piero masuk disisa 4 menit babak kedua, menggantikan Vucinic, namun hari itu terasa begitu istimewa bagi sang kapten. Apakah Del Piero menjadi penyelamat tim dengan gol nya di injury time ? Tentu tidak, masuknya Del Piero dimenit akhir babak kedua, tidak membawa perubahan signifikan. Tapi yang membuatnya menjadi istimewa adalah hari itu menjadi penampilan ke 700 bagi Del Piero di seluruh ajang karirnya sebagai pemain sepakbola. Diusia yang tidak muda lagi, 37 tahun, tapi Del Piero masih dapat bermain dengan baik. Lihat saja aksinya di Piala TIM melawan Bologna (8 Desember 2011), Del Piero bahkan mampu bermain selama 120 menit dan permainannya sangat menawan. Tidak terlihat seperti orang yang berusia 37 tahun, Del Piero terus berlari mengejar bola, umpan-umpan menawan pun diperlihatkannya, tembakan ke arah gawang dengan akurasi tinggi juga berasal dari kakinya. Sayang, hari itu Del Piero hanya kurang beruntung saja tidak mencetak gol. Dua kali gol nya dianulir karena offside dan beberapa yang lain terhalang cemerlangnya kiper Bologna malam itu, Federico Agliardi. Tapi lepas dari semuanya itu, Del Piero menunjukkan bahwa dirinya belum habis, dia masih dapat bermain penuh, bahkan sampai perpanjangan waktu. Umpan, akurasi, kemampuan fisik dari Del Piero, semuanya masih sangat baik.

tahun terakhir bersama La Grande Juve
Saya sangat berharap Andrea Agnelli mau meralat pernyataannya, saat mengumumkan dalam rapat pemegang saham pada tanggal 18 Oktober 2011 lalu, bahwa ini adalah musim terakhir Del Piero bersama dengan Juventus. Sebenarnya hal tersebut tidaklah mengejutkan, saya bisa mengerti apa yang ada dalam benak Agnelli saat mengumumkan hal tersebut. Agnelli berharap Del Piero akan pensiun saat kontraknya tidak diperpanjang lagi oleh Juventus (hal serupa yang terjadi dengan Pavel Nedved), saat Del Piero mengumumkan pensiunnya, maka Juventus sudah mempersiapkan posisi baru untuk Del Piero di manajemen. Itu yang ada dalam benak Agnelli, siapa yang tidak mau didampingi oleh pemain berpengalaman seperti Nedved maupun Del Piero, apalagi Agnelli masih terbilang sangat muda, tentu Presidente memerlukan masukkan dari orang yang benar-benar paham dengan Juventus. Siapa lagi orangnya jika bukan Del Piero ? Tapi pernyataan Agnelli disalah artikan banyak pihak. Banyak yang menilai Agnelli dan manajemen memperlakukan Del Piero dengan sangat tidak pantas, setelah apa yang telah Del Piero berikan untuk Juventus selama ini. Ibaratnya Habis Manis Sepah Dibuang. Agnelli mendapatkan banyak kecaman, terutama dari pihak media. Tapi saya pribadi tidak melihat seperti itu. Agnelli bukan orang bodoh, yang asal asalan ceplas ceplos, semua perkatannya pasti sudah dipertimbangkan sebelumnya. Jika menyimak kembali pidato Agnelli saat mengumumkan bahwa ini adalah musim terakhir Del Piero bersama Juventus, barulah kita bisa memahami Agnelli. Mungkin ga ada salahnya ya teman-teman, kita lihat bersama-sama pernyataan Agnelli tersebut. Video resmi dari Juventus Channel akan membantu kita, silahkan klik disini. Dan Agnelli sendiri telah membuat suatu pernyataan terkait kecaman yang diterimanya tersebut. Agnelli balik mengecam media, karena dinilainya salah mengartikan pidato mengenai Del Piero didepan para pemegang saham.

“Kalian memberikan interpretasi yang berbeda terhadap apa yang saya sampaikan di pertemuan shareholders. Pada dasarnya, kami telah bersepakat bahwa kontrak itu telah ditandatangani pada tahun lalu. Keinginan saya hanya memberikan penghormatan yang sebaik mungkin. Del Piero adalah bagian dari sejarah Juventus. Pintu klub dan kantor saya selalu terbuka untuk dirinya. Del Piero dan Juventus adalah menyatu.” (Andrea Agnelli – Tribalfootball)

Saya pribadi tidak mau menyalahkan Agnelli, hanya saja memang Agnelli “kecepatan” mengumumkan hal tersebut, terkait bahwa ini adalah musim terakhir Del Piero bersama Juventus. Saya sangat ingin melihat Del Piero mengakhiri karir sepakbolanya dengan jersey Juventus, bukan dengan jersey klub lain. Saya pun sangat berharap Agnelli mau bermurah hati untuk memperpanjang kontrak Del Piero sampai Del Piero berusia 40 tahun dan gantung sepatu di Juventus. Namun semuanya itu tidaklah mudah direalisasikan. Manajemen sendiri beralasan ingin melakukan regenerasi di klub, dengan memakai pemain-pemain muda, mereka percaya akan mendatangkan prestasi untuk Juventus. Del Piero sendiri tidak mau banyak berkomentar terkait dengan pernyataan Agnelli tersebut. Saat dikejar media, Del Piero tidak banyak berbicara, dia lebih memilih diam mengenai pernyataan Agnelli tersebut. (silahkan klik disini untuk videonya). Sampai akhirnya Del Piero angkat suara mengenai pernyataan Agnelli tersebut kepada sebuah program televisi Italia, Striscia La Notizia.

“Ya, anggap saja Presiden (Andrea Agnelli) sedang mengingatkan saya soal kontrak saya yang tidak lama lagi akan kadaluarsa.” (Alessandro Del Piero)

Meskipun mengaku sedikit kecewa dengan pernyataan Agnelli, tapi Del Piero menunjukkan kedewasaannya sebagai seorang kapten tim. Del Piero tidak membuat pernyataan yang “meghebohkan”, dia lebih memilih diam dan fokus dengan Juventus saat ini. Sebuah sikap yang sangat bijaksana. Tidak semua pemain dapat bersikap seperti Del Piero, bahkan Del Piero melarang agentnya untuk berbicara apapun mengenai kontraknya terhadap media. Beberapa saat setelah Agnelli mengumumkan bahwa ini adalah musim terakhir Del Piero bersama Juventus, dalam waktu singkat, tawaran untuk Del Piero berdatangan, mulai dari sesama klub serie A, sampai klub liga Premier, klub Swiss, dan klub Amerika, semua menawarkan tempat untuk Del Piero. Namun sampai dengan saat ini, Del Piero belum memutuskan apapun terkait masa depannya. Setelah melewati ulang tahunnya yang ke 37 pada 9 November lalu, dalam wawancaranya kepada media Spanyol El Pais, Del Piero menegaskan hasratnya untuk terus bermain. Ia juga menyampaikan rencananya untuk meninggalkan Turin di penghujung musim ini. (baca wawancara Del Piero dengan El Pais disini oleh @dwicarta).

http://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=wKuk0tgoP_4

Claudio Marchisio, calon Pangeran selanjutnya. namanya mirip nama saya
Ada satu pertanyaan besar, yang menjadi pertanyaan yang paling sering ditanyakan semua Juventini, yaitu, Siapakah Pengganti Del Piero kelak ? Pertanyaan ini pun diikuti begitu banyak jawaban, lebih tepatnya saya sebut “jawaban spekulasi”. Karena sulit sekali untuk menebak siapakah yang akan meneruskan nomor 10 milik Del Piero di Juventus. Ada yang menjawab Sebastian Giovinco yang menjadi penerus Del Piero, ada juga yang menjawab Giussepe Rossi, ada pula yang menjawab Mario Gotze, dan banyak versi lainnya yang beredar. Tapi saya punya jawaban yang tepat atas semua pertanyaan tersebut, saay akan menjawab bukan berdasarkan nomor punggung. Kalau William Shakespeare mengatakan, Apalah Arti Sebuah Nama, saya mengutipnya dan mengubahnya sedikit menjadi Apalah Arti Nomor Punggung. Saya akan menjawab berdasarkan kepemimpinan, Del Piero adalah sosok pemimpin yang sangat dihormati di Juventus, jika Del Piero pergi akhir musim ini, siapakah yang pantas menggantikannya ? Saya hanya punya 1 nama, dia adalah Il Principino, Claudio Marchisio. Yup, pemain nomor 8 ini tidak akan berganti nomor punggung untuk menggantikan posisi Del Piero sebagai pemimpin Juventus. Siapapun kelak yang memakai nomor punggung 10, Marchisio lah kandidat terkuat yang akan memimpin Juventus di masa depan. Memang masih ada Buffon dan Chiellini, kapten nomor 2 dan 3 Juventus saat ini, tapi jika melihat latar belakang sejarah dan permainan Marchisio saat ini, dialah kandidat terkuat pemimpin dan kapten Juventus di masa yang akan datang. So, The Legend Continues…

Present & Future

Del Piero melambangkan kebesaran Juve saat ini dan Marchisio melambangkan kebesaran dan kebangkitan Juventus di masa yang akan datang. Tapi bagaimanapun, akan terasa berat jika musim depan tidak melihat Del Piero memakai jersey Juventus lagi. Meskipun saya yakin, Del Piero akan kembali ke Juventus (entah ke jajaran manajemen atau pelatih) tapi kehilangan Del Piero tetap terasa berat. Kebesaran Del Piero sampai saat ini sulit ditandingi. Bukan hanya kehebatannya diatas lapangan, tapi kesetiaan dan cintanya kepada Juventus, siapa yang bisa menandinginya. Saat Juve didegradasi ke serie B, satu per satu pemain bintang Juve “dibajak” klub lain. Demikian halnya Del Piero, begitu banyak tawaran berdatangan untuk sang juara Piala Dunia 2006 ini. Namun tidak satupun tawaran yang mampu membuatnya meninggalkan Nyonya Tua yang sedang terluka saat itu. Del Piero bahkan berkata “ Un Vero cavaliere non lascia mai una signora” (A True Gentleman Never Leaves His Lady). Dan hasilnya, Nedved, Trezeguet, Camoranesi dan Buffon memilih tetap bersama Juve di serie B. Padahal tawaran dari klub terkenal lainnya sudah menanti mereka dengan tawaran yang jauh lebih baik. Bahkan Antonio Conte mengeluarkan 10 Perintah Conte (10 Comandamenti di Conte) yang harus dipatuhi semua pemain Juventus. Salah satunya, pada perintah yang ke 4, berbunyi Il Vecchi (Figur Pemain Senior) yang artinya adalah Del Piero dan Buffon adalah anutan untuk setiap pemain. Conte sangat menyadari peran kedua pemain senior ini, khususnya pengaruh Del Piero terhadap semua pemain. Saya menunda artikel ini cukup lama, karena terasa begitu menyesakkan setiap kali harus mengingat kita akan kehilangan Del Piero. Saya mengenal Juventus bermula dari seorang Del Piero. Tapi Del Piero mengingatkan kita semua bahwa kebesaran seorang pemain, tidak akan bisa mengalahkan kebesaran klub yang dibelanya.The Show Must Go On !!! Juventus sudah ada selama 114 tahun dan Del Piero “baru” 18 tahun berada di Juventus. Del Piero suatu waktu akan menjadi tua dan meninggalkan kita semua, tapi Juventus tidak akan pernah menjadi tua, Juventus tidak akan pernah meninggalkan kita. Del Piero adalah Juventus, tapi Juventus bukanlah Del Piero, Juventus adalah kita semua, ya, kita semua yang mencintai Juventus dengan segenap hati, itulah Juventus yang sesungguhnya.


“Mencintai Juventus itu sulit, tapi sekali anda mengenal Juventus anda akan menjadi Juventino selamanya.”
(Zinedine Zidane)

“Cintailah Juventus Seperti Anda Mencintai Kekasih Anda.” (Alessandro Del Piero)


KALAU ADA ORANG KUPANG YANG PALING MENCINTAI ANDA, DIALAH SAYA.
TAHUN DEPAN ANDA AKAN MENINGGALKAN JUVE, SELURUH JUVENTINI DI DUNIA AKAN MENANGIS SAYA YAKIN.
ANDA ADALAH PAHLAWAN MASA KECIL SAYA, SETIAP DINI HARI SAYA BANGUN TANPA DISADARI ORANG TUA SAYA, MENGENDAP-ENDAP DI DALAM KEGELAPAN SUPAYA TIDAK DITANGKAP ORANG TUA SAYA, ANDA TAHU UNTUK APA?
UNTUK MENYAKSIKAN ANDA BERPELUH KERINGAT DI DALAM BALUTAN SERAGAM HITAM PUTIH. DI SEKOLAH SAYA BERSAMA TEMAN SAYA MATI-MATIAN MENJAGA BENDERA INI DARI LEDEKAN TEMAN-TEMAN DARI KLUB RIVAL. MASA KECIL HANYA SAYA HABISKAN BERMAIN BOLA, TANPA BELAJAR, DAN ITU KARENA INSPIRASI DARI ANDA. ANDA TIDAK PERNAH MENJADI PEMAIN BOLA YANG LAIN, YANG KARENA KETENARAN MENJADI BUTA AKAN HAL DUNIAWAI, MELAINKAN ANDA TETAP MENJADI ORANG YANG RENDAH HATI, YANG SELALU MEMBUNGKUKKAN KEPALA SAMBIL TERSENYUM KETIKA DIPUJI, SETIA KEPADA ISTERI, DAN SANGAT MENCINTAI KELUARGA.
SAYA JUGA AKAN MENCONTOHI ANDA. OH CAPTAIN, TELADANMU DI DALAM DAN LUAR LAPANGAN PATUT DITELADANI. KESUKSESAN DAN MASA DEPAN HANYA DAPAT DIRAIH DENGAN CINTA YANG BESAR DALAM MELAKUKANNYA.

SAYA JANJI KALAU NANTI ANDA PENSIUN, MUNGKIN 2 ATAU 3 TAHUN KE DEPAN, SAYA TIDAK AKAN PERNAH MENONTON DAN BERMAIN BOLA  LAGI, KARENA TAK ADA YANG MENGINSPIRASI SAYA. NEVER THOUGHT THAT I'VE BEEN SO INSPIRED.
ALEX DEL PIERO 10, CAPITANO IERI, OGGI, DOMANI, PER SEMPRE.
ALEX DEL PIERO 10, KAPTEN KEMARIN, HARI INI, BESOK, SELAMANYA.

TAK ADA LAGI YANG BISA SAYA LAKUKAN SELAIN MENULIS INI. SUNGGUH MELIHAT ENGKAU BERMAIN DI SAAT-SAAT AKHIR INI, WALAUPUN CUMA SEMENIT PUN ADALAH KEBAHAGIAAN BESAR BAGI SAYA.

DOPO LA MAMMA E LA PADRE, ALE C'E SOLO AMO. ALE GRANDE AMORE
SETELAH MAMA DAN AYAH SAYA, HANYA ALE YANG KU CINTA. ALE CINTA YANG BESAR

PIUS RYAN ADRYANUS,
JUVENTINI DARI KOTA KECIL, KUPANG, NTT, INDONESIA









Tidak ada komentar:

Posting Komentar