SEBUAH REFLEKSI PRIBADI
- MATAHARI YANG DITERBITKAN PEMIMPIN KAMI TAK AKAN PERNAH TENGGELAM-
FINO ALLE FINE FORZA JUVENTUS
VINCI PER NOI MAGICA JUVENTUS...MENANGLAH UNTUK KAMI WAHAI JUVENTUS YANG AJAIB
Pada kesempatan kali ini, saya akan mencoba membagikan curahan hati saya mengapa saya sangat bangga menjadi seorang Juventini ( Julukan yang berlaku umum bagi seorang fans Juventus). Saya juga tidak tahu mengapa saya tergerak untuk menumpahkan curahan hati saya pada tulisan ini. Sebenarnya besok saya masih ada ujian Komdit ( Komputer Audit ), tapi saya tidak konsenterasi belajar karena besok akan dilangsungkan pertandingan Akbar 2 tim tersukses di italia, AC Milan VS Juventus, dalam ajang Semifinal Leg I, Coppa Italia, di Stadion San Siro, Milano ( Kamis dinihari Pkl 02.45WIB, kalau di Italia Rabu Malam Pkl 20.45).
Tepatnya musim kompetisi 1997/1998. Saya baru berusia 6 tahunan waktu itu. Orang-orang di rumah lama saya di Jl. Gua Lourdez, Oebobo, Kupang, NTT, adalah para maniak sepakbola. Seyogyanya anak seumuran saya pada saat itu pasti lebih senang bemain gambar atau kejar-kejaran dan sebagainya. Tapi, saya malah lebih senang bermain bola ( walau sendiri ), dan tentu saja menonton bola. Saya masih ingat pada saat itu orang tua saya sering memaksa saya untuk segera tidur karena besok akan ada pelajaran di sekolah. Sebenarnya tujuan mereka baik agar saya yagn masih kecil ini jangan kolaps di kelas nanti. Tapi, mau bagaimana dikata lagi, namanya niat sudah di kepala, ya saya tidak akan mundur begitu saya. I’m a fighter, dan saya akan terus berupaya mencapai sesuatu yang memang sangat saya inginkan.
FINO ALLE FINE FORZA JUVENTUS
VINCI PER NOI MAGICA JUVENTUS...MENANGLAH UNTUK KAMI WAHAI JUVENTUS YANG AJAIB
Pada kesempatan kali ini, saya akan mencoba membagikan curahan hati saya mengapa saya sangat bangga menjadi seorang Juventini ( Julukan yang berlaku umum bagi seorang fans Juventus). Saya juga tidak tahu mengapa saya tergerak untuk menumpahkan curahan hati saya pada tulisan ini. Sebenarnya besok saya masih ada ujian Komdit ( Komputer Audit ), tapi saya tidak konsenterasi belajar karena besok akan dilangsungkan pertandingan Akbar 2 tim tersukses di italia, AC Milan VS Juventus, dalam ajang Semifinal Leg I, Coppa Italia, di Stadion San Siro, Milano ( Kamis dinihari Pkl 02.45WIB, kalau di Italia Rabu Malam Pkl 20.45).
Tepatnya musim kompetisi 1997/1998. Saya baru berusia 6 tahunan waktu itu. Orang-orang di rumah lama saya di Jl. Gua Lourdez, Oebobo, Kupang, NTT, adalah para maniak sepakbola. Seyogyanya anak seumuran saya pada saat itu pasti lebih senang bemain gambar atau kejar-kejaran dan sebagainya. Tapi, saya malah lebih senang bermain bola ( walau sendiri ), dan tentu saja menonton bola. Saya masih ingat pada saat itu orang tua saya sering memaksa saya untuk segera tidur karena besok akan ada pelajaran di sekolah. Sebenarnya tujuan mereka baik agar saya yagn masih kecil ini jangan kolaps di kelas nanti. Tapi, mau bagaimana dikata lagi, namanya niat sudah di kepala, ya saya tidak akan mundur begitu saya. I’m a fighter, dan saya akan terus berupaya mencapai sesuatu yang memang sangat saya inginkan.