Senin, 04 Mei 2015

5 MAGGIO 2002 LA MEMORIA



“Nel Destino Di Ogni Uomo Puo’ Esserci Una Fine Del Mondo Fatta Solo Per Lui.
Si Chiama Disperazione.” (Victor Hugo)

Osservate bene queste facce...
Sono questi gli eterni sfigati neroazzurri...
Gente illusa che crede ancora alla favola di “Calciopoli”...
Una favola studiata astutamente...
E che e’ stata utilizzata oppurtunamente per giustificare anni e anni di insuccessi e fallimenti societari...
Fallimenti che hanno avuto l’apice in questo memorabile giorno...
5 MAGGIO 2002
ORE 16:48 SI CONSUMA IL DRAMMA


“I Leggeri Concedono Di Parlare, I Grandi Dolori Rendono Muti.” (SENECA)
Da Milano a Palermo, gli interisti sono tutti figli della stessa cagna
I loro pensieri sono sempre gli stessi, ascoltateli...
5 MAGGIO LA MEMORIA E’ TESORO E CUSTODE DI TUTTE LE COSE...
A tutti gli Juventini che hanno sofferto l’infamia di Calciopoli...

“Non si e’ perduto niente, quando ci resta l’onore (VOLTAIRE)...
FINE

Sabtu, 14 Februari 2015

MENGENAL PULAU FLORES DAN KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKATNYA

Coret2an ini terdiri atas 4 bagian: 1.) Pendahuluan 2.) Seputar Flores 3.) Penutup 4.) Zona Foto Buat yang Haus..
Semoga bisa menjadi bahan referensi anda2 skalian yang ingin mengenal lebih dalam tentang Flores dengan keanekaragaman budaya masyarakatnya.
Mata sudah ngantuk, sejak semalam belum tidur.
Wassalammmmm Pamit tidur dulu
Selamat malam dan tetap Forza




PENDAHULUAN

Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terbentuk pada tahun 1958. Sebelumnya, Provinsi NTT merupakan bagian dari provinsi Nusa Tenggara yang wilayahnya mencakup Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan NTT. Pembentukkan provinsi ini berdasarkan Undang-Undang Nomor 64 Tahun 1958.Nenek moyang penghuni NTT beraneka ragam. Beberapa ahli memperkirakan bahwa nenek moyang orang NTT berasal dari ras Astromelanesoid. Hal ini dibuktikan dengan penemuan kerangka manusia yang diperkirakan berasal dari ras terebut dan berusia sekitar 3.500 tahun. Beberapa kerangka lain yang ditemukan memiliki ciri-ciri ras yang beraneka ragam, seperti dari ras Mongoloid, campuran antara Mongoloid dan Astromelanesoid, Eropoid, dan Negroid. Hal ini menunjukkan keanekaragaman penghuni pertama NTT.
 Pada masa pra sejarah, penduduk hidup berpindah-pindah karena menggantungkan hidupnya pada perburuan binatang. Mereka berpindah mengikuti arah gerak binatang-binatang buruannya. Ketika bercocok tanam mulai menjadi cara hidup penduduk, mereka tidak sepenuhnya menetap. Kadang-kadang mereka berpindah-pindah yang biasanya disebabkan oleh kedatangan penduduk baru yang lebih kuat. Yang tersingkir biasanya pindah ke daerah pedalaman.
Flores berada di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Flores termasuk dalam gugusan Kepulauan Sunda Kecil bersama Bali dan NTB, dengan luas wilayah sekitar 14.300 km². Daerah ini termasuk daerah yang kering dengan curah hujan rendah, memiliki potensi bidang pertanian yang rendah. Meskipun potensi di bidang pertanian rendah, Flores memiliki potensi di bidang lain yang cukup menjanjikan. Tetapi sayang, tidak banyak yang tahu mengenai potensi tersebut. Potensi pariwisata dan budaya Flores dianggap akan dapat memakmurkan perekonomian daerah Flores.
Daerah Flores yang indah sangat mendukung untuk dikembangkannya pariwisata disana. Ada banyak tempat-tempat indah di Flores yang bisa dikunjungi oleh wisatawan, baik wisatawan luar negeri maupun dalam negeri, misalnya Air Terjun Kedebodu/Ae Poro, Kebun Contoh Detu Bapa, Air Panas Ae Oka Detusoko, Air Panas Liasembe dan sebagainya. Tetapi pengembangan atas bidang ini masih sangat kurang.
Budaya Flores yang beraneka ragam juga dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Aneka tarian, lagu daerah, alat musik dan berbagai produk budaya lainnya merupakan kekayaan Flores yang menuntut warganya untuk selalu melestarikannya. Upacara-upacara adat yang unik juga dapat memberikan ciri khas bagi daerah Flores. Apabila potensi-potensi di bidang budaya ini dikembangkan, akan dapat memajukan dan meningkatkan perekonomian Flores di masa depan.




SEPUTAR FLORES
Flores, land of my fathers'

I. KEBUDAYAAN FLORES


A.    IDENTIFIKASI FLORES
SEJARAH FLORES
Nama Pulau Flores mulanya berasal dari bahasa Portugis “Cabo de Flores” yang berarti “Tanjung Bunga”. Nama ini semula diberikan oleh S. M. Cabot untuk menyebut wilayah paling timur dari pulau Flores. Nama ini kemudian dipakai secara resmi sejak tahun 1636 oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda Hendrik Brouwer. Nama Flores yang sudah hidup hampir empat abad ini